Memiliki pengalaman sesuai dengan jabatan yang dilamar.
Kompeten dalam bidang pekerjaan terkait.
Usia minimal 18 tahun untuk posisi rating, dan lebih tinggi untuk posisi officer sesuai regulasi yang berlaku.
Bersedia ditempatkan di seluruh rute pelayaran perusahaan.
Disiplin, bertanggung jawab, serta mampu bekerja sama dalam tim.
Klik tombol Submit CV di bawah ini untuk mengirimkan lamaran kerja yang sesuai dengan kualifikasi Anda
Nahkoda (Captain)
Job Descriptions (Tugas & Tanggung Jawab)
Melakukan pemeriksaan pra-operasional (pre-op check) pada crane, sling, hook, rigging, rem, limit switch, dan perlengkapan keselamatan sebelum memulai operasi.
Mengoperasikan crane kapal untuk bongkar/muat cargo (kontainer, curah, paket, pallet, dsb) sesuai dengan load chart dan kapasitas terpasang.
Menghitung dan memastikan Safe Working Load (SWL) serta menyesuaikan rigging dan teknik pengikatan muatan.
Berkoordinasi dengan Chief Mate, Signalman/Rigger/Bosun, petugas deck, dan pihak Syahbandar/KSOP terkait perizinan olah gerak kapal dan instruksi keselamatan.
Mengisi dan memelihara buku log / buku pemeriksaan harian crane (catatan jam operasi, pemeriksaan, temuan, perbaikan sementara).
Melaporkan segera kerusakan, malfunction, atau insiden ke atasan dan menghentikan operasi crane jika ditemukan kerusakan penting.
Melaksanakan pemeliharaan ringan (greasing, pengecekan kabel, rem, dll.) serta memberikan input untuk pemeliharaan periodik.
Mematuhi prosedur K3, ISPS Code (jika berlaku), peraturan Syahbandar/KSOP, serta ketentuan BKI terkait alat angkat.
Memberi arahan ke tim rigging terkait signal hand, penanganan muatan khusus, dan stowage yang aman.
Menjalankan arahan & SOP perusahaan serta menyusun laporan operasional harian/insiden.
Requirements (Kualifikasi Wajib)
Pendidikan minimal SMA/SMK (jurusan Teknik/Maritim lebih diutamakan).
Memiliki Surat Izin Operator (SIO) / Sertifikat Operator Crane yang diterbitkan atau diakui KEMENAKER/LSP sesuai kelas crane yang dioperasikan.
Sertifikat kompetensi BNSP terkait stevedoring / ship-mounted crane (diutamakan untuk posisi operator crane kapal).
(Untuk penempatan di kapal) memiliki Buku Pelaut (Seaman’s Book) dan sertifikat Basic Safety Training (BST/STCW) sesuai ketentuan pelayaran.
Surat keterangan sehat kerja (fit to work) dari dokter; untuk tugas di kapal wajib medical check-up laut.
Pengalaman kerja minimal 1–3 tahun sebagai operator crane; pengalaman di kapal/terminal pelabuhan lebih diutamakan.
Mampu membaca load chart, menentukan center of gravity, serta memilih rigging yang sesuai.
Memahami & menaati prosedur Syahbandar/KSOP dan aturan pelabuhan terkait perizinan & safety zone.
Memiliki SKCK / berkelakuan baik (jika dipersyaratkan oleh perusahaan atau Permenaker).
Lain-lain mengikuti peraturan perundang-undangan pelayaran Indonesia dan konvensi internasional (IMO/ILO) yang berlaku.
Mualim (Officer)
Job Descriptions (Tugas & Tanggung Jawab)
Melaksanakan tugas jaga navigasi (navigational watchkeeping) sesuai aturan COLREGS & STCW, termasuk pengoperasian radar, AIS, ECDIS, kompas, dan peralatan navigasi lainnya.
Bertanggung jawab atas keselamatan pelayaran, peta laut, publikasi navigasi, serta perencanaan pelayaran (passage planning).
Mengawasi operasi bongkar muat kargo, termasuk stowage, lashing, stability calculation, dan cargo securing, serta memastikan muatan sesuai ketentuan IMDG Code (jika ada muatan berbahaya).
Melakukan pemeriksaan keselamatan (safety rounds), memantau kondisi deck, crane, hatch cover, tangga kapal, dan perlengkapan keselamatan jiwa/alat pemadam kebakaran.
Menjadi bagian dari emergency team (firefighting, abandon ship, oil spill response, dsb) sesuai muster list.
Mengelola dan merawat alat-alat keselamatan jiwa (lifeboat, liferaft, lifejacket, lifebuoy, dll.) serta alat pemadam kebakaran di deck.
Menyusun dan melaporkan dokumen harian (log book, oil record book jika terkait deck cargo, cargo manifest, checklist keselamatan).
Berkoordinasi dengan Nakhoda (Master), Syahbandar/KSOP, agen, surveyor, dan pihak terminal pelabuhan terkait muatan, keselamatan, dan dokumen pelayaran.
Memberikan instruksi dan supervisi kepada ABK Deck, Bosun, Rigger, dan Oiler dalam operasi deck maupun tugas jaga.
Mematuhi ISM Code, ISPS Code, MARPOL, SOLAS, STCW, serta aturan BKI dan Syahbandar/KSOP yang berlaku.
Requirements (Kualifikasi Wajib)
Pendidikan minimal ANT-III/ANT-II (sesuai ukuran/GT kapal dan ketentuan Syahbandar/BKI).
Memiliki Ijazah ANT (Ahli Nautika Tingkat) dari STCW 1978 as amended, disertai Certificate of Competency (CoC) dan Certificate of Endorsement (CoE) yang masih berlaku.
Memiliki sertifikat pelatihan pelaut sesuai STCW:
Basic Safety Training (BST)
Advance Fire Fighting (AFF)
Proficiency in Survival Craft & Rescue Boat (PSCRB)
Bridge Resource Management (BRM)
Radar & ARPA / ECDIS (untuk kapal tertentu)
Security Awareness / Designated Security Duties (ISPS)
Buku Pelaut (Seaman’s Book) dan dokumen pelaut lainnya yang sah (medical certificate, paspor, visa/crew book jika internasional).
Surat keterangan sehat kerja (fit to work) sesuai standar Medikal Laut (Seafarer’s Medical Certificate).
Pengalaman minimal 1–3 tahun sebagai Perwira Deck (Officer) atau mualim di kapal cargo (curah, kontainer, tanker, dsb sesuai jenis kapal).
Memahami prosedur navigasi, stability, cargo handling, ship security, dan emergency drills.
Mampu berkomunikasi dalam Bahasa Inggris maritim (Maritime English) sesuai standar IMO (SMCP).
Memiliki SKCK / berkelakuan baik (jika dipersyaratkan perusahaan atau aturan pelabuhan).
Lain-lain mengikuti peraturan perundang-undangan pelayaran Indonesia dan konvensi internasional (IMO/ILO) yang berlaku.
Kepala Kamar Mesin / KKM (Chief Engineer)
Job Descriptions (Tugas & Tanggung Jawab)
Memimpin dan bertanggung jawab penuh atas pengoperasian, pemeliharaan, dan keselamatan seluruh permesinan kapal, termasuk mesin induk, mesin bantu, boiler, generator, sistem pendingin, pompa, kompresor, serta instalasi kelistrikan kapal.
Mengatur dan mengawasi pekerjaan engine crew (Second Engineer, Third Engineer, Fourth Engineer, Oiler, Wiper, dsb.) sesuai tugas dan shift.
Melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan preventif (preventive maintenance) serta perbaikan darurat (troubleshooting & emergency repair) terhadap mesin kapal.
Memastikan ketersediaan dan kondisi bahan bakar, minyak pelumas, air tawar, air pendingin, serta peralatan mesin lainnya selalu dalam keadaan baik.
Mengelola Engine Room Logbook, Oil Record Book (ORB), Planned Maintenance System (PMS), Bunker Report, dan dokumen teknis lainnya sesuai ketentuan MARPOL & ISM Code.
Melaksanakan prosedur keselamatan kerja di kamar mesin, termasuk lock-out/tag-out, enclosed space entry, hot work permit, fire safety.
Mengawasi operasi bunker bahan bakar, transfer minyak, dan pembuangan limbah (bilge, sludge, sewage) sesuai MARPOL Annex I, IV, V.
Memastikan kesiapan sistem darurat (emergency generator, bilge pump, fire pump, CO₂ system, emergency steering, dll.).
Menjadi bagian utama dari emergency response team (pemadaman kebakaran, kebocoran, black-out, flooding, dsb.).
Melaporkan kondisi permesinan, pemakaian bahan bakar, serta rencana perawatan kepada Nakhoda dan manajemen perusahaan.
Mematuhi ketentuan ISM Code, ISPS Code, MARPOL, SOLAS, STCW, serta peraturan Syahbandar/KSOP dan BKI terkait mesin kapal.
Requirements (Kualifikasi Wajib)
Pendidikan minimal ATT II / ATT I (Ahli Teknika Tingkat II/I) sesuai ukuran GT & kW kapal, serta ketentuan Syahbandar/BKI.
Memiliki Ijazah ATT dan Certificate of Competency (CoC) serta Certificate of Endorsement (CoE) sesuai STCW 1978 as amended yang masih berlaku.
Sertifikat pelatihan pelaut sesuai STCW:
Basic Safety Training (BST)
Advanced Fire Fighting (AFF)
Proficiency in Survival Craft & Rescue Boat (PSCRB)
Engine Room Resource Management (ERM)
High Voltage / Motor Operation (untuk kapal dengan sistem HV)
Security Awareness / Designated Security Duties (ISPS)
Buku Pelaut (Seaman’s Book), paspor, dan dokumen pelaut lain yang sah.
Medical Certificate (Fit to Work) sesuai standar Medikal Laut.
Pengalaman minimal 3–5 tahun di bagian mesin, dengan pengalaman sebagai Second Engineer minimal 1–2 tahun.
Memahami sistem permesinan kapal: diesel engine, power plant, refrigeration, hydraulic system, electrical & automation, safety system.
Menguasai prosedur bunker operation, MARPOL compliance, planned maintenance system (PMS), dry-docking & survey requirement.
Mampu menggunakan Bahasa Inggris maritim (Maritime English / IMO SMCP) untuk komunikasi teknis & laporan.
Memiliki SKCK / berkelakuan baik (jika dipersyaratkan perusahaan atau aturan pelabuhan).
Lain-lain mengikuti peraturan perundang-undangan pelayaran Indonesia dan konvensi internasional IMO/ILO yang berlaku.
Masinis (Engineer)
Job Descriptions (Tugas & Tanggung Jawab)
Melaksanakan tugas jaga kamar mesin (engine room watchkeeping) sesuai STCW, memastikan mesin induk, mesin bantu, generator, pompa, dan sistem pendukung kapal beroperasi dengan aman.
Melakukan pemeriksaan rutin (daily check) terhadap tekanan, temperatur, level pelumas, air pendingin, bahan bakar, dan sistem kelistrikan.
Melaksanakan pemeliharaan preventif (preventive maintenance) dan perbaikan ringan pada mesin induk, mesin bantu, pompa, kompresor, boiler, sistem hidrolik, serta instalasi kelistrikan kapal.
Membantu Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) dan Masinis II/III dalam pelaksanaan perawatan berkala, dry dock, survey BKI, dan inspeksi permesinan.
Mengoperasikan dan mengawasi alat bantu kamar mesin: purifier, air compressor, sewage treatment plant, incinerator, bilge separator, dan sistem bahan bakar.
Membantu dalam bunker operation (pengisian bahan bakar & transfer minyak) sesuai prosedur MARPOL Annex I.
Mengisi dan menjaga catatan Engine Room Logbook, Oil Record Book (ORB), Planned Maintenance System (PMS) sesuai ketentuan ISM Code.
Ikut serta dalam emergency drills (fire drill, abandon ship drill, black-out, flooding, oil spill response).
Memastikan penerapan standar keselamatan kerja di kamar mesin (K3, lock-out/tag-out, permit to work, confined space entry).
Melaporkan kondisi permesinan, temuan, atau kerusakan segera kepada atasan (Chief/Second Engineer).
Requirements (Kualifikasi Wajib)
Pendidikan minimal ATT IV / ATT III (Ahli Teknika Tingkat IV/III) sesuai kapasitas kapal dan ketentuan Syahbandar/BKI.
Memiliki Ijazah ATT dan Certificate of Competency (CoC) serta Certificate of Endorsement (CoE) sesuai STCW 1978 as amended yang masih berlaku.
Sertifikat pelatihan pelaut sesuai STCW:
Basic Safety Training (BST)
Advanced Fire Fighting (AFF)
Proficiency in Survival Craft & Rescue Boat (PSCRB)
Engine Room Resource Management (ERM)
Security Awareness / Designated Security Duties (ISPS)
Buku Pelaut (Seaman’s Book), paspor, dan dokumen pelaut lain yang sah.
Medical Certificate (Fit to Work) sesuai standar Medikal Laut.
Pengalaman minimal 1–3 tahun di bagian mesin kapal; pengalaman sebagai Engine Cadet / Junior Engineer lebih diutamakan bagi Masinis baru.
Menguasai dasar-dasar permesinan kapal: diesel engine, generator, pompa, refrigeration, hydraulic system, electrical system.
Memahami prosedur MARPOL Annex I, IV, V, Planned Maintenance System (PMS), dan peraturan BKI terkait permesinan.
Mampu menggunakan Bahasa Inggris maritim (Maritime English / IMO SMCP) untuk laporan teknis dan komunikasi.
Memiliki SKCK / berkelakuan baik (jika dipersyaratkan perusahaan atau aturan pelabuhan).
Lain-lain sesuai peraturan perundang-undangan pelayaran Indonesia dan konvensi internasional IMO/ILO yang berlaku
Juru Mudi (Able Seaman)
Job Descriptions (Tugas & Tanggung Jawab)
Mengoperasikan kemudi kapal (steering / helmsman) sesuai perintah Nakhoda atau Perwira Jaga (OOW – Officer on Watch).
Melaksanakan tugas jaga di anjungan (bridge watchkeeping) sebagai lookout (pengawas pandangan) untuk keselamatan navigasi, sesuai aturan STCW & COLREGS.
Membantu dalam pekerjaan dek kapal: handling tali (mooring/unmooring), anchor operation, lashing cargo, chipping & painting, perawatan dek.
Menjaga kebersihan dan perawatan peralatan navigasi, dek, serta peralatan keselamatan kapal.
Membantu operasi bongkar muat, termasuk penanganan rigging, crane, dan stowage cargo di bawah arahan Perwira Deck.
Menjadi bagian dari tim darurat (emergency team) dalam drill dan kondisi nyata: pemadaman kebakaran, abandon ship, oil spill response, dan penyelamatan jiwa.
Mengoperasikan sekoci/lifeboat, rescue boat, serta peralatan penyelamatan jiwa lainnya sesuai arahan Perwira Deck.
Membantu dalam pelaksanaan navigational watch, mooring, anchoring, cargo operation, dan perawatan kapal sesuai instruksi Bosun/Perwira.
Mematuhi ketentuan K3, ISM Code, ISPS Code, SOLAS, STCW, MARPOL, serta aturan Syahbandar/KSOP.
Requirements (Kualifikasi Wajib)
Pendidikan minimal SMA/SMK Maritim atau diklat pelayaran setara.
Memiliki Ijazah ANT-D / Basic Deck Rating atau sertifikat kompetensi AB (Able Seaman) yang diakui STCW 1978 as amended.
Sertifikat pelatihan pelaut sesuai STCW:
Basic Safety Training (BST)
Proficiency in Survival Craft & Rescue Boat (PSCRB)
Advance Fire Fighting (AFF) (jika dipersyaratkan kapal/tipe operasi)
Security Awareness / Designated Security Duties (ISPS)
Buku Pelaut (Seaman’s Book) dan dokumen pelaut lainnya yang sah.
Medical Certificate (Fit to Work) sesuai standar Medikal Laut.
Pengalaman minimal 1–2 tahun sebagai Deck Rating / AB, atau pengalaman sebagai Juru Mudi di kapal cargo lebih diutamakan.
Mampu mengoperasikan kemudi (manual steering), memahami instruksi kompas (gyro/magnetic), serta perintah navigasi standar (Standard Marine Communication Phrases – SMCP).
Memahami dasar-dasar COLREGS, navigational watchkeeping, mooring/anchoring operation, cargo handling, dan shipboard safety.
Memiliki SKCK / berkelakuan baik (jika dipersyaratkan perusahaan atau Syahbandar).
Lain-lain mengikuti peraturan perundang-undangan pelayaran Indonesia dan konvensi internasional IMO/ILO yang berlaku.
Juru Minyak (Oiler)
Job Descriptions (Tugas & Tanggung Jawab)
Melaksanakan tugas jaga kamar mesin (engine room watchkeeping) bersama Perwira Mesin sesuai STCW.
Membantu pengoperasian mesin induk, mesin bantu, generator, pompa, kompresor, boiler, dan peralatan pendukung lainnya.
Melaksanakan perawatan rutin (daily maintenance) pada permesinan: pengecekan level oli, bahan bakar, air pendingin, temperatur, tekanan, serta kondisi umum mesin.
Melakukan lubrikasi (greasing), pembersihan filter, pengecekan belt, pengecatan pipa & peralatan mesin sesuai jadwal pemeliharaan.
Membantu dalam bunker operation (pengisian dan transfer bahan bakar/minyak pelumas) sesuai prosedur MARPOL Annex I.
Menjaga kebersihan ruang mesin (engine room housekeeping) serta memastikan area aman dari kebocoran, tumpahan, dan potensi kebakaran.
Ikut serta dalam emergency drills (fire drill, abandon ship, black-out, flooding, oil spill response) sesuai muster list.
Membantu Perwira Mesin dalam troubleshooting, perbaikan darurat, dan docking survey.
Melaporkan segera kepada Masinis atau Kepala Kamar Mesin jika terdapat kerusakan, kebocoran, atau kondisi tidak normal.
Mematuhi standar K3, ISM Code, MARPOL, SOLAS, ISPS, dan aturan BKI/Syahbandar terkait operasi mesin kapal.
Requirements (Kualifikasi Wajib)
Pendidikan minimal SMK/Diklat Maritim (Teknika/Perkapalan) atau setara.
Memiliki Ijazah ATT-D / Engine Rating atau sertifikat kompetensi Oiler/Motorman yang diakui STCW 1978 as amended.
Sertifikat pelatihan pelaut sesuai STCW:
Basic Safety Training (BST)
Advanced Fire Fighting (AFF)
Proficiency in Survival Craft & Rescue Boat (PSCRB)
Security Awareness / Designated Security Duties (ISPS)
Buku Pelaut (Seaman’s Book) dan dokumen pelaut lainnya yang sah.
Medical Certificate (Fit to Work) sesuai standar Medikal Laut.
Pengalaman minimal 1–2 tahun sebagai Engine Rating / Oiler, atau pengalaman di kapal cargo lebih diutamakan.
Memahami dasar-dasar mesin diesel kapal, sistem pelumasan, pendinginan, bahan bakar, kelistrikan, dan keselamatan kerja ruang mesin.
Mampu membaca instruksi kerja dasar dalam Bahasa Inggris maritim (Maritime English / IMO SMCP).
Memiliki SKCK / berkelakuan baik (jika dipersyaratkan perusahaan atau Syahbandar).
Lain-lain sesuai peraturan perundang-undangan pelayaran Indonesia serta konvensi IMO/ILO yang berlaku.
Koki (Chief Cook)
Job Descriptions (Tugas & Tanggung Jawab)
Bertanggung jawab atas penyusunan menu harian dan mingguan untuk seluruh awak kapal, memastikan kecukupan gizi, variasi, dan standar kebersihan makanan.
Mengelola, menyiapkan, dan memasak makanan untuk awak kapal sesuai standar gizi dan budaya makan yang beragam (multinasional).
Mengatur pengadaan, penyimpanan, dan pengelolaan bahan makanan & minuman di gudang makanan (provision store), chiller, freezer, dan pantry agar tetap higienis dan tahan lama.
Memastikan seluruh area dapur (galley), cold storage, dan peralatan masak dalam kondisi bersih, aman, dan sesuai standar sanitasi kapal.
Mengawasi dan mengatur kerja juru masak/juru masak pembantu (cook assistant/messman) bila ada.
Menyusun laporan penggunaan bahan makanan, inventori dapur, serta kebutuhan belanja (provision requisition) kepada Nakhoda atau Perusahaan.
Melaksanakan standar kebersihan dan kesehatan sesuai MLC 2006, Kesehatan Maritim, dan ISM Code.
Menyediakan makanan khusus untuk awak kapal dengan diet tertentu (halal, vegetarian, alergi, atau medis) sesuai arahan.
Ikut serta dalam emergency drill (fire drill, abandon ship, dsb.) sesuai muster list.
Memastikan pemisahan dan pembuangan sampah dapur sesuai ketentuan MARPOL Annex V.
Requirements (Kualifikasi Wajib)
Pendidikan minimal SMK/Diploma Tata Boga / Perhotelan / Maritim atau setara.
Memiliki Sertifikat Ship’s Cook yang diakui oleh Syahbandar/KSOP & sesuai STCW/MLC 2006.
Sertifikat pelaut sesuai STCW:
Basic Safety Training (BST)
Security Awareness / Designated Security Duties (ISPS)
Food Handling / Food Hygiene & Catering Training (diutamakan).
Buku Pelaut (Seaman’s Book) dan dokumen pelaut lainnya yang sah.
Medical Certificate (Fit to Work) dengan perhatian khusus pada kesehatan dapur & sanitasi.
Pengalaman minimal 2–3 tahun sebagai Koki/Kepala Koki, lebih diutamakan dengan pengalaman di kapal.
Menguasai teknik memasak internasional dan lokal, pengawetan bahan makanan di laut, serta manajemen logistik dapur.
Mampu membuat perencanaan menu dengan memperhatikan gizi, budaya awak kapal, dan standar kesehatan.
Mampu berkomunikasi dalam Bahasa Inggris maritim (Maritime English / IMO SMCP) dasar, khususnya untuk laporan dan koordinasi.
Memiliki SKCK / berkelakuan baik (jika dipersyaratkan perusahaan atau aturan pelabuhan).
Lain-lain sesuai dengan MLC 2006, peraturan perundang-undangan pelayaran Indonesia, dan ketentuan IMO/ILO
Operator Crane Kapal (Ship Crane Operator)
Job Descriptions (Tugas & Tanggung Jawab)
Melakukan pemeriksaan pra-operasional (pre-op check) pada crane, sling, hook, rigging, rem, limit switch, dan perlengkapan keselamatan sebelum digunakan.
Mengoperasikan crane kapal untuk bongkar/muat kargo (kontainer, curah, pallet, paket, heavy lift, dsb.) sesuai load chart dan kapasitas terpasang.
Menghitung dan memastikan Safe Working Load (SWL) serta menyesuaikan rigging dan teknik pengikatan muatan agar aman.
Berkoordinasi dengan Chief Mate, Bosun, Signalman/Rigger, Petugas Deck, serta Syahbandar/KSOP terkait izin operasi dan instruksi keselamatan.
Mengisi dan memelihara logbook crane (jam operasi, hasil pemeriksaan, temuan, perbaikan sementara).
Melaporkan segera kerusakan, malfunction, atau insiden ke atasan dan menghentikan operasi crane bila terdapat kerusakan penting.
Melaksanakan perawatan ringan (greasing, pengecekan kabel, rem, hook, dll.) serta memberi masukan untuk pemeliharaan periodik.
Mematuhi K3, ISM Code, ISPS Code, peraturan Syahbandar/KSOP, serta ketentuan BKI terkait alat angkat.
Memberikan arahan ke tim rigging terkait penggunaan signal hand, handling muatan khusus, dan stowage yang aman.
Menjalankan SOP perusahaan serta menyusun laporan operasional harian/insiden.
Requirements (Kualifikasi Wajib)
Pendidikan minimal SMA/SMK (jurusan Teknik/Maritim lebih diutamakan).
Memiliki Surat Izin Operator (SIO) / Sertifikat Operator Crane yang diterbitkan/diakui oleh KEMENAKER/LSP, sesuai kelas crane yang dioperasikan.
Sertifikat kompetensi BNSP Stevedoring / Ship Crane Operator (untuk crane kapal, diutamakan).
Untuk penempatan di kapal: memiliki Buku Pelaut (Seaman’s Book) dan sertifikat Basic Safety Training (BST/STCW) sesuai ketentuan.
Surat keterangan sehat kerja (Fit to Work) dari dokter; untuk kapal wajib Medical Check-up Laut.
Pengalaman minimal 1–3 tahun sebagai operator crane; pengalaman di kapal/terminal pelabuhan lebih diutamakan.
Mampu membaca load chart, menentukan center of gravity, memilih rigging yang sesuai, serta memahami teknik pengikatan muatan.
Memahami prosedur Syahbandar/KSOP, aturan pelabuhan, safety zone, dan perizinan operasi crane.
Memiliki SKCK / berkelakuan baik (jika dipersyaratkan perusahaan atau aturan resmi).
Memenuhi persyaratan lain sesuai peraturan perundang-undangan pelayaran Indonesia dan konvensi IMO/ILO yang berlaku.
Kadet Deck (Deck Cadet / Nautical Cadet)
Job Descriptions (Tugas & Tanggung Jawab)
Melaksanakan on-the-job training (OJT) di bawah supervisi Nakhoda dan Perwira Deck untuk mempelajari tugas dan tanggung jawab seorang perwira navigasi.
Membantu dalam tugas jaga navigasi (navigational watchkeeping) di anjungan, termasuk lookout (pengawas pandangan), pencatatan log navigasi, serta pengoperasian peralatan navigasi dasar.
Membantu operasi bongkar muat kargo di dek: pengawasan stowage, lashing cargo, handling crane/derek kapal (sebagai pembantu Perwira).
Membantu pekerjaan dek sehari-hari: mooring/unmooring, anchoring, maintenance dek, pengecatan, chipping, perawatan tali & rigging.
Membantu pemeriksaan dan pemeliharaan peralatan keselamatan jiwa dan kebakaran (lifeboat, liferaft, lifejacket, lifebuoy, FFE/LSA equipment).
Menyusun laporan dan catatan harian kadet (training record book / TRB) sesuai ketentuan STCW untuk keperluan pengesahan pengalaman laut (sea time).
Ikut serta dalam emergency drills (fire drill, abandon ship, man overboard, oil spill response, dsb.) sesuai muster list.
Melaksanakan tugas belajar, observasi, dan praktik lapangan sesuai arahan Perwira Deck.
Mematuhi SOP perusahaan, ISM Code, ISPS Code, MARPOL, SOLAS, STCW, serta aturan Syahbandar/KSOP dan BKI.
Requirements (Kualifikasi Wajib)
Pendidikan minimal Taruna/i Akademi Pelayaran / Politeknik Maritim (Jurusan Nautika).
Memiliki dokumen pelaut dasar:
Buku Pelaut (Seaman’s Book)
Basic Safety Training (BST) sesuai STCW
Security Awareness / Designated Security Duties (ISPS)
(Jika diwajibkan oleh sekolah) memiliki Training Record Book (TRB) untuk pencatatan sea project.
Medical Certificate (Fit to Work) sesuai standar Medikal Laut.
Belum diwajibkan memiliki Certificate of Competency (CoC), namun wajib menjalani sea project sebagai syarat kelulusan ANT IV/III.
Mampu berkomunikasi dalam Bahasa Inggris maritim (Maritime English / IMO SMCP) dasar.
Memiliki sikap disiplin, motivasi belajar tinggi, serta komitmen menyelesaikan masa praktek laut (sea time) sesuai program pendidikan.
Lain-lain mengikuti aturan perundang-undangan pelayaran Indonesia dan konvensi IMO/ILO yang berlaku.